Peranan Komunkasi Dalam Dunia
Bisnis
1. Peranan komunikasi dalam bisnis
a. Pengertian
Komunikasi dan Bisnis
·
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
·
Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
b. Pengertian
Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan
informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau
impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal . Bisnis melibatkan pertukaran
informasi secara terus – menerus. Lebih banyak bisnis yang dijalankan makan
semakin luas juga komunikasi yang akan tercipta.
Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting
karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang
dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan
mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat
berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan
bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan
bergandengan tangan.
c. Komunikasi Bisnis menurut Para Ahli
Menurut Purwanto (2006:4),
pengertian komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal
ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya
komunikasi bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal.
2. Tujuan
dari komunikasi dalam bisnis
Komunikasi bisnis merupakan setiap komunikasi yang
dipergunakan untuk berbagai kepentingan bisnis, seperti untuk
membangunpartnerships, sumber daya intelektual, atau untuk mempromosikan satu gagasan,
produk, servis, atau pun suatu organisasi.Fungsi komunikasi bisnis terdiri dari
fungsi informative, regulatory, persuasive, integrative. Dalam komunikasi
bisnis, terdapat beberapa tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa tujuan komunikasi
bisnis yakni :
·
Meningkatkan
goodwill (nama baik) perusahaan.
·
Meningkatkan
hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.
·
Meningkatkan
fungsi kepemimpinan dalam perusahaan.
3. Umpan
baik dan bentuk bentuknya
Dalam setiap kegiatan komunikasi merupakan kegiatan
pengiriman dan penerimaan lambang ataupun keinginan untuk mengubah pendapat
orang lain yang merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Pengarahan
dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message), sedangkan tepukan tangan
dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan terdapat hubungan sebab
akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat berbentuk bermacam-macam seperti
pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah, analisis, dll. Pesan dapat juga
berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau
penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat berbentuk bermacam-macam seperti
hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan,
reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka umpan balikpun dapat berupa tulisan, lisan,
peragaan, dsb. Umpan balik yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu antara lain:
a.
Umpan balik
hendaknya jujur
Umpan balik yang tidak jujur
bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain, keinginan memberi
nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi
apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan
balik seperti ini bukan saja berguna tapi merusak.
b.
Umpan balik
hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum dan
kabur.
c.
Umpan balik
hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat
apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak
dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa
menimbulkan perasaan mendongkol.
d.
Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian.
Penilaian yang dimaksud adalah judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang
bersifat penilaian yang jujur sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang
buruk, maka sebaiknya umpan balik seperti itu dihindarkan.
e.
Umpan balik
hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini memerlukan
gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip deskriptif itu
mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya mengungkapkan juga yang baik
disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita sering lupa
selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang
sekali melihat titik-titik terang dalam pengembangan seseorang.
f.
Umpan balik
hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam hal ini maka
yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
g.
Umpan balik
hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.
Bentuk-bentuk Umpan Balik
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
a.
External Feedback
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
b.
Internal Feedback
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
c.
Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
d.
Indirect Feedback atau Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
e.
Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
f.
Zero Feedback
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
g.
Neutral Feedback
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
h.
Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
i.
Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan
4. Kesalahan dalam berkomunikasi
Di dalam
komunikasi pasti pernah ada kesalahpahaman yang terjadi. Kesalahpahaman
komunikasi adalah salah satu kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik.
Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh seseorang memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi. Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan
sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan
orang banyak.
komunikasi adalah salah satu kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik.
Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh seseorang memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi. Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan
sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan
orang banyak.
Rata-rata
kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan
komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini, komunikator dan komunikan
merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang
terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman. Berbeda dengan
tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang walaupun
kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal.
Kondisi
kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan berkomunikasi
yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun dalam hal
menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan yang sangat
penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut menentukan
efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa
cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah meningkatkan
kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan, misalnya,
banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum
jelas maksudnya.
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum
jelas maksudnya.
5. Memperbaikin komunkasi dalam organisasi
Cara
mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve
dan Thill, 2003;22) adalah :
a. Memelihara iklim komunikasi terbuka
a. Memelihara iklim komunikasi terbuka
b. Bertekad memegang teguh etika
berkomunikasi
c. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
e. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
f. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
c. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
e. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
f. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
·
Memahami penerima pesan
·
Menyesuaikan pesan dengan penerima
·
Mengurangi jumlah pesan
·
Memilih saluran atau media yang tepat
·
Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Komunikasi Dalam Organisasi
1. Pola komunikasi bisnis
Secara umum
pola kumunikasi (patterns of communication) dibedakan menjadi 2 saluran
(Purwanto,2006:40-45), yaitu :
1. Saluran
Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi, garis, fungsional, maupun
matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai
dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses
penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasi
informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:
- Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi
dari atas ke bawah (top-down)merupakan jalur komunikasi yang berasal dari atas
(manajer) ke bawah (karyawan) merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk
perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan
sebaik-baiknya. Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai 5 tujuan
pokok yaitu:
- Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu,
- Memberikan informasi kenapa pekerjaan itu harus dilaksanakan,
- Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
- Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan,
- Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
b. Komunikasi dari bawah ke atas
Atau disebut
buttom-up communicatin berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah
(karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan
yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.
c. Komunikasi Horizontal
Atau
horizontal communication atau sering disebut komunikasi lateral (lateral
communication) adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang
memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan
komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan
memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan
sejajar.
d. Komunikasi Diagonal
Atau
diagonal communication melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level)
organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manager
pemasaran dengan bagian pabrik, antara manager produksi dengan bagian promosi,
antara manager produksi dengan bagian akuntansi dan lain sebagainya.
2. Saluran
Komunikasi Informal
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang
ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat, dan
kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang
mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor
yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik, acara film,
dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga membicarakan hal-hal yang
berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya.
2. Mengelola komunikasi bisnis
Cara Mengelola KomunikasiAda dua hal yang perlu diperhatikan dalam
mengelola komunikasi, yaitu :
a. Bagaimana menangani pesan-pesan yang bersifat rutin
b. Bagaimana menangani krisis komunikasi
3. Masalah Komunikasi dalam organisasi
Fakor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses
komunikasi dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:
- Hambatan Teknis
Hambatan ini
timbul karena lingkungan dan memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran
pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas
dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di
bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi, sehingga saluran komunikasi
dan media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
- Hambatan Semantik
Gangguan ini
menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif.
Definisi semantik disini adalah studi atas pengertian yang diungkapkan lewat
bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun
baiknya transmisi. Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang
komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang
berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
- Hambatan Manusiawi
Hambatan ini
muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang
terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. Menurut Cruden
dan Sherman, hambatan ini mencakup :
- Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan , pencarian informasi, dan penyaringan informasi.
- Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut. Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi tujuan utama komunikasi
adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan
untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap
saat dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara
unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu
organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies anatara
satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi bisnis
adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang/level) dan sistem organisasi
yang kondusif. Dalam kegiatan organisasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya
sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga
haruslah persuasif, agarpihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan
atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi, semua pesan atau informasi
yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima
pesan/informasi , baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun
hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya
memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
- Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap,
bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapatmemberikan
tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.
- Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan
gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas)
tanpa mengurangi makna, namun tetep menonjolkan gagasannya.
- Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan hendaknya menerapkan empati dengan
pertimbangan dan mengutamakan penerima pesan.
- Concreteness (Konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa
yang gamblang, pasti, dan jelas
- Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah
dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
- Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang
sopan, akan memupuk hubungan baikdalam komunikasi bisnis.
- Correctness (Ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti dan menggunakan
tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang benar (formal atau resmi).
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar